Senin, 27 April 2015

Fenomena Alay di Indonesia


Buka saja sosial media, apapun itu. Facebook, twitter, dkk. Maka akan anda temukan sebuah fenomena dalam tiap kata-kata yang ada. Bahasa ALAY!!!!. Banyak anak remaja yang mecurahkan isi hatinya dengan bahasa yang bisa dibilang aneh, nyentrik, bahkan tidak jarang menjurus kasar ini.
ALAY sendiri singkatan dari “anak layangan”. Seperti singkatanya arti kata itu adalah anak yang suka bermain dan merasa bebas dalam berekspresi.  Ciri-ciri bahasa alay adalah sebagai berikut :
1.      Saat menuliskan kata-kata huruf yang digunakan sangat tidak wajar.  Selalu diselingi dengan huruf besar kecil, angka, tanda baca yang awut-awutan dan perlu keahlian untuk membacanya
2.      Sering mencampur adukan bahasa asing ke dalam bahasa lokal dengan penempatan yang salah.
Sedangkan ciri-ciri anak alay adalah :
1.      Sering nongkrong di tempat ramai (yang cowok godain cewek, yang cewek godain cowok)
2.      Sering foto-foto di tempat umum (depan mall, depan poster, toilet mall, depan cermin di manapun itu, dll.)
3.      Gaya foto yang minta ampun. Dari atas agar terlihat keren, dari bawah, di deketin kamera, melet atau menjulurkan lidah agar terlihat imut, dll.
Contoh tulisan alay :
1.      Iya : ia, iyyach
2.      Kamu : kamuuh, kamoeech, amu, ammoech
3.      Aku : q, aq, akuh, aquuh
4.      Lucu : luccuuh. Lutdhuh,
5.      Maaf : muuph, maaph
6.      Apa : upphu, apha
7.      Lagi : agy, lagie, lgi, dll.
Contoh tulisan dengan bahasa alay :
1.      Amuee agy upphu ??
2.      Leh nal gugh ??
3.      Udtah maemh luum?
4.      Dan masih banyak lagi macamnya.
Bila fenomena ALAY tetap dibiarkan maka akan dikhawatirkan pada 10-20 tahun mendatang anak-anak muda akan lupa dengan tata bahasa indonesia sendiri.  Pada anak remaja ALAY memang identik dengan gaya hidup yang gaul. Memang pada dasarnya masa remaja adalah masa ingin tahu dan masa ikut-ikutan. Tapi tetap saja gaya hidup alay mempunyai dampak buruk yang akan muncul di masa depan.
Sedikit kajian dalam sudut antropologi, fenomena alay yang marak dalam kurun 2 tahun terakhir sebenarnya adalah hasil dari proses yang lama. Faktor ekonomi dan gaya hidup dalam dunia remaja sangat berkembang pesat. Fenomena ini adalah contoh stratifikasi sebuah kehidupan. Contoh pada kalangan anak orang kaya, kita dapat melihat bagaimana gaya hidup mereka, cara bergaul, bahasa, atau kendaraan yang dipakai. Sama halnya dengan anak alay. Kita dapat melihat bagaimana mereka berbicara, cara berpakaian, tempat berkumpul, dan lainya. Mereka mempunyai struktur ciri sendiri yang khas sebagai identias mereka dalam dunia sosial.
Sebuah eksistensi kehidupan bermasyarakat yang menyebabkan individu melakukan berbagai cara agar dapat diperhatikan. Dalam fenomena alay, anak alay sering menggunakan pakaian yang mencolok dan gaya hidup yang nyentrik agar dapat diperhatikan.
Dalam sisi kognitif, gagasan whorf yang menyatakan bahwa individu dapat mempresentasikan 1 objek menjadi banyak pemahaman berdasarkan pengalaman agaknya juga menjadi penjelas dalam masalah bahasa alay. Anak alay mempunyai banyak kata untuk mempresentasikan suatu objek atau peristiwa.
Tulisan ini ditujukan untuk membahas fenomena alau dalam sudut pandang antropologi dan sedikit tentang kognitif. Fenomena alay meskipun mempunyai dampak buruk pada masa depan namun tetap saja fenomena ini adalah keunikan yang patut untuk dikaji lebih lanjut.

sumber :http://edukasi.kompasiana.com

Minggu, 26 April 2015

Nikah Dini Sebagai Suatu Degenerasi

Nikah Dini Sebagai Suatu Degenerasi

SISI LAIN dari kemajuan zaman dan teknologi informasi yang menjulang langit, justru membawa konsekuensi tersendiri. Seiring dengan itu, pengetahuan kita tentang hal-hal yang tak masuk akal pun kian muncul ke permukaan. Diantaranya, fenomena perkawinan di bawah umur (pernikahan dini), ternyata masih marak terjadi.

Sebaliknya, boleh jadi salah satu pemicu terjadinya nikah di bawah umur justru akibat dari kemajuan zaman dan teknologi media informasi. Apapun pemantiknya,  nikah di bawah umur adalah fenomena sosial budaya yang tidak masuk akal karena pelaku sekaligus korban, sesuai peraturan perundangan masih dalam kategori usia anak-anak.

Laporan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada bulan Juni 2011 saja untuk usia kawin pertama penduduk wanita kurang dari usia 20 tahun di seluruh Jawa Timur mencapai 6.847 orang atau 19,88 persen dari seluruh perkawinan pertama penduduk wanita di semua usia sebesar 34.443 orang. Jumlah tertinggi angka perkawinan pertama penduduk wanita usia yang sama adalah yang terjadi di Kabupaten Malang yakni dengan 887 perempuan atau 29,09 persen dari total pernikahan 3.049. Sementara prosentase tertinggi dibanding seluruh jumlah pernikahan pada usia tersebut di tempatnya adalah Kabupaten Bondowoso sebesar 196 atau 49,75 persen dari total pernikahan 394 orang.

Lebih lanjut, data tersebut mengungkap sampai dengan pada Juni 2011 laporan usia kawin pertama penduduk wanita seluruh JawaTimur usia di bawah 20 tahun mencapai 34.016 orang atau sebesar 19,97 persen dari jumlah laporan seluruh usia kawin pertama penduduk wanita di Jawa Timur sebesar 171.862 orang.
Sebetulnya secara implisit UU Perkawinan 1 Tahun 1974 pada pasal 6 ayat (2) menyebut seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun masih dalam kategori anak. Sementara perkawinan di bawah umur adalah perkawinan yang terjadi pria yang belum mencapai usia 19 tahun dan wanita di bawah 16 tahun (pasal 7 ayat 1). Anehnya UU tersebut mensahkan apabila mendapat dispensasi dari pengadilan atau pejabat lain yang diminta oleh kedua orang tua pihak pria atau pihak wanita (pasal 7 ayat 2).
Dengan kata lain perkawinan di bawah umur bisa dilegalkan sekalipun terjadi pada usia anak-anak di bawah 18 tahun (pasal 1 ayat 1 UU nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak). Dalam arti, negara mengizinkan perkawinan yang melanggar hak asasi anak (UU No. 39/1999 Bagian Kesepuluh tentang Hak Anak pasal 52 s/d pasal 66).
 
Perkawinan pada anak-anak adalah melembagakan tindakan merenggut kebebasan masa anak-anak atau remaja untuk memperoleh haknya. Tepatnya hak dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (pasal 1 ayat 2 UU No 23 Tahun 2002).
 
Sekaligus melestarikan pelanggaran hak untuk mendapatkan pendidikan, berpikir dan berekspresi, hak untuk menyatakan pendapat dan didengar pendapatnya, hak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan teman sebaya, bermain, berekspresi, dan berkreasi. Juga merenggut hak mendapat perlindungan.
 
Anak-anak sebagai korban sekaligus pelaku seringkali terkurung pelbagai justifikasi perkawinan bawah umur yang bisa datang dari orangtua, hakim pengadilan agama, tokoh agama, tokoh masyarakat adat, dan tak jarang juga atas inisiatif pelaku sendiri.

Orang tua bisa berdalih meringankan beban tanggungjawab ekonomi yang mendorong terjadinya pernikahan tersebut. Atau atas nama pelestarian dinasti kekayaan tertentu. Bahkan secara ekstrem bukan tidak mungkin pernikahan di bawah umur sebetulnya adalah modus terselubung penjualan anak-anak mereka.
Ketiadaan kesadaran hukum yang kemudian mentradisi juga menjadikan pernikahan di bawah umur suatu solusi. Pergaulan bebas yang berbuah kehamilan di luar nikah, misalnya, menjadikan perkawinan sebagai cara untuk menutup aib keluarga. Seringkali keadaan ini disokong oleh pejabat kantor urusan agama, yang menyakini bila tak segera dinikahkan pasangan-pasangan seperti itu cenderung menafikan norma agama dan perzinahan merajalela.

 http://www.wydii.org/index.php?option=com_content&view=article&id=117&Itemid=76


Selain tentu saja, di pelbagai daerah telah mentradisi bentuk perjodohan oleh orangtuanya. Biasanya mereka berpegang mitos umum bila anak telah lepas masa menstruasi di usia 12 tahun, maka sudah waktunya untuk menikah. Diantara beberapa kenyataan tersebut, yang paling populer adalah keyakinan yang dianut dari pelbagai tafsir hadist nabi oleh tokoh-tokoh agama. Berdalih meneladani sunah rasul, maka perkawinan di bawah umur tersebut kerap kali masih terjadi.

Efek Domino
Lebih dari itu, tampaknya data yang dilansir Badan Pemberdayaan Perempuan Jawa Timur pada tahun 2010 cukup mencengangkan. Di beberapa kabupaten di Jawa Timur terungkap angka pernikahan pertama penduduk perempuan bawah umur 17 tahun memperlihatkan di atas 50 persen dari total pernikahan di daerahnya. Seperti Kabupaten Jember mencapai 56 persen, Bondowoso 73, 9 persen, Probolinggo 71,5 persen, Lamongan 52, 5 persen, Sampang 63,8 persen, Pamekasan 59,2 persen, dan Kabupaten Sumenep 60 persen.

Sementara secara nasional data BPS memperlihatkan hampir 47 persen perempuan pernah menikan saat usia mereka di bawah 18 tahun; 13,4 persen perempuan sudah menikah pada usia 10-15 tahun; 33,4 persen menikah usia 16-18 tahun. Pernikahan perempuan pada usia 10-15 tahun tertinggi terdapat di Kalimantan Selatan dengan jumlah 18,89 persen dari jumlah perempuan yang pernah menikah. Menyusul kemudian Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Papua, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur yang rata-rata berjumlah 10 persen dari populasi perempuan yang pernah menikah.

Dampak terburuk yang penting dicermati bagi pernikahan bawah umur, adalah terganggunya aspek psikologis pelaku. Masalah psikologis berupa kesehatan mental pelaku yang sekaligus cenderung sebagai korban berpengaruh besar bagi kelangsungan rumah tangga mereka, yang diamanatkan UU Perkawinan. Yaitu menciptakan sebuah keluarga bahagia dan kekal disertai kewajiban dan tanggung jawab yang besar pula.
Bangun rumah tangga di atas pondasi kesehatan mental yang rapuh, berbuntut tanda Tanya besar, bagaimana seorang di usia yangseharusnya masih mendapat bimbingan dalam menjalani kehidupan, kebebasan dalam berekpresi yang sesuai tingkat kecerdasannya, dan memperoleh pendidikan untuk menjadi tunas, potensi, dan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan, kemudian diberikan tanggungjawab dan kewajiban untuk menjadi suami-istri?
Terlebih negara telah (melalui UU Perkawinan dan masyarakat dengan stigmanya) nyata-nyata memberikan tanggungjawab kepada pasangan yang tidak siap itu, untuk mengurusi segala bentuk kebutuhan rumah tangga. Pendeknya sudah tak ada ampun bagi negara.

Tidak hanya berhenti di situ, gangguan kesehatan mental selanjutnya berpengaruh juga pada masalah psikologi sosial pelaku/korban pernikahan di bawah umur. Interaksi, komunikasi, sosialisasi, juga adaptasi di lingkungan masyarakat menjadi terkendala. Secara ekstrem masalah keterasingan di kalangan pasangan nikah di bawah umur lebih menguasai mereka pada saat berinteraksi dengan masyarakatnya yang lebih komplek.

Keterasingan akibat masalah psikologi social pasangan nikah di bawah umur ini berdampak pada kemampuan adaptasinya, kedewasaannya, cara pandangnya, gaya komunikasinya, dan tentu saja kualitas daya intelektualnya. Yang disebut terakhir ini, memperlihatkan terpotongnya aspek perkembangan budaya pasangan menikah di bawah umur, selain disebabkan oleh jenjang kesempatan pendidikan yang terenggut. Sampai pada aspek ini, pasangan nikah di bawah umur bisa dikatakan tidak berkualitas secara budaya.
Terlebih manakala pasangan tersebut berikutnya menghadapi masalah kesulitan ekonomi, yakni ketidaksiapan mereka memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, pada saat angka kemiskinan terus melonjak. Data BPS menyebutkan jumlah pengangguran meningkat dengan didominasi oleh kaum wanita dibandingkan pria. Stereotype perempuan sebagai konco wingking, dan marginalisasi yang legal dari UU Perkawinan dalam situasi kesulitan ekonomi memperbesar kemungkinan terjadinya kriminalisasi dalam rumah tangga.

Pelbagai kemungkinan bentuk KDRT berpeluang terjadi di dalamnya dan tentu saja lebih banyak menempatkan perempuan sebagai korban. Berlanjut pada tingginya angka perceraian di kalangan pasangan di bawah umur yang berbuntut pada praktek prostitusi terselubung maupun terbuka.

Kemudian dari aspek kesehatan, ketidaksiapan organ-organ tubuh perempuan, dalam hal ini yang berhubungan dengan kehamilan dan kesiapan organ tubuh perempuan untuk melahirkan seorang bayi telah meningkatkan resiko kematian ibu dan anak. Pada aspek ini seringkali disertai dengan pelbagi kemungkinan praktek kriminalitas berupa kasus aborsi yang merajalela.

Terakhir yang tak kalah penting untuk dicermati adalah dampak dari perkawinan di bawah umur atas rendahnya kualitas keluarga, ketidaksiapan psikis, sosial, ekonomi dan juga budaya, adalah menyangkut kelangsungan kualitas hidup anak-anak yang dilahirkan dari pasangan tersebut. Anak-anak yang lahir dari keluarga yang berkualitas rendah, tentu masa depannya sesuram nasib negara yang didiaminya. [S.Jai]

Rabu, 22 April 2015

Inilah Kebiasaan Unik Masyarakat Korea Selatan

Korea selatan adalah negara yang terletak di Asia Timur dan secara luas diketahui memiliki keindahan panorama alam yang luar biasa. Hal tersebut secara signifikan telah menarik wisatawan asing untuk berkunjung, termasuk wisatawan dari Indoensia. Beberapa lokasi yang menjadi tujuan para wisatawan diantaranya Nami Island, Jeju Island, Gunung Sorak, Seoul, Bushan, Gyeongju, Pyeong chang, Yeoju, Daegu, dan lain-lain. Masing-masing lokasi wisata tersebut telah terbukti mampu membuat wisatawan berdecak kagum akan keindahan alam yang disuguhkan. Namun, sebelum anda memutuskan untuk berkunjung ke negara gingseng tersebut, alangkah baiknya jika mengenal tradisi masyarakat di Korea Selatan dengan tujuan agar mudah beradaptasi, terlebih bagi anda yang akan menetap di negara tersebut dalam waktu yang lama. Melalui artikel ini akan dipaparkan beberapa tradisi masyarakat Korsel dikehidupan sehari-hari, diantaranya:
1408813848282725292
  • Welcome Drink
Tradisi ini merupakan serangkaian acara penyambutan untuk tamu/wisatawan sebagai penghargaan sekaligus ucapan selamat datang . Biasanya masyarakat Korsel akan memberikan suguhan minuman beralkohol. Tentunya hal ini akan menjadi tradisi yang membingungkan bagi kita yang tidak terbiasa. Hanya saja, sebagai tamu kita harus tetap menghargai dan menghormati tradisi mereka, yakni dengan menerima dahulu minuman tersebut dengan ramah kemudian meletakkan kembali sembari meminta maaf untuk tidak meminumnya, tentunya mereka akan segera memberikan pengganti minuman ringan lainnya.
  • Terkenal Santun
Tentunya tradisi ini akan memudahkan kita dalam berkomunikasi, karena mereka sangat mengedepankan etika dan sopan santun. Hal ini sangat terlihat di kehidupan mereka diantaranya, (1) jika berhadapan dengan pimpinan atau orang yang dihormati, mereka akan memberikan salam dengan baik dengan posisi tubuh membungkuk 45 derajat, (2) jika menerima atau memberikan sesuatu pada orang lain mereka selalu menggunakan kedua tangan, (3) Selalu mengucapkan terimakasih saat menerima bantuan meskipun itu hal kecil, (4) selalu membiasakan diri memberi salam, selamat datang, selamat tinggal, selamat bekerja, (5) segera meminta maaf jika melakukan kesalahan dengan tanpa banyak alasan, (6) membiasakan antri dan tidak membuat keributan, (7) tidak merokok di lokasi umum seperti di Bus, mobil, taxi, kantor dan lain-lain, (8) saling membantu antara senior dan yunior.
  • Pada Saat Makan
Terkait tradisi makan terdapat beberapa hal unik diantaranya, (1) terbiasa makan bersama di meja yang berentuk segipanjang atau melingkar dengan posisi duduk di lantai “lesehan”, atau ada pula beberapa yang terbiasa makan di bawah  sinar bulan dengan beralaskan bangku panjang dengan posisi duduk diatasnya, (2) pantangan makan di dalam kamar karena mereka beranggapan jika hal itu dilakukan maka akan menghambat rezeki, (3) makanan yang disantap kebanyakan mengandung babi, dalam ini jangan sungkan untuk bertanya terlebih dahulu dan meminta makanan alternatif lainnya, dan mereka akan memaklumi, (4) tradisi makan mie yang langsung dari panci dalam kondisi panas dan kebiasaan terdengar bunyi “slurps”, (5) sangat suka makan bawang putih, (6) suka membawa bekal berupa telur rebus sebagai pengganjal perut saat diperjalanan, selain itu hal yang unik untuk memecahkan telur rebus  dengan membenturkan ke kepala, (6) sangat suka dengan sayuran, biasanya dibuat kimchi, menu ini sepertinya menu wajib di meja makan apapun lauknya meskipun tersaji dalam porsi yang sedikit, (7) apapun menu makanannya biasanya tersaji juga minuman beralkohol seperti soju, (8) tidak boleh makan menggunakan tangan tanpa sumpit ataupun sendok, jadi bagi anda yang berkunjung jangan pernah makan yang  hanya menggunakan tangan atau istilahnya “muluk” (dalam bahasa Jawa), jika tidak terbiasa menggunakan sumpit maka anda dapat menggunakan sendok, (9) tidak sedikit dari mereka kebiasaan makan dengan mulut penuh dengan makanan sembari berbicara, hal ini jangan sampai membuat nafsu makan anda berkurang.
  • Di Lingkungan Kerja
Orang Korea terkenal bertemperamen tinggi, kasar sehingga untuk mendisiplinkan para pekerja khususnya orang asing  yang sering berbicara nada tinggi/membentak seperti marah bahkan diselingi makian dan kadang memegang kepala atau mendorong kepala, hal tersebut menurut mereka adalah hal yang biasaa. Tentunya tidak sedikit bagi kita khususnya orang Indonesia, hal tersebut membuat kita tersinggung. Hanya saja jika kita ingin tidak seperti itu teruslah mencoba untuk tidak melakukan kesalahan yang fatal, senantiasa hati-hati. Namun, setelah semua itu berlalu mereka akan kembali seperti biasa, tanpa ada rasa marah atau dendam sedikitpun. Di samping itu masyarakat Korea mempunyai sikap disiplin yang tinggi dan rajin bekerja dan  terbiasa taat pada atasan, sigap, cepat dan menunjukkan kerja yang baik.
  • Kebiasaan Mabuk
Orang Korea terbiasa dengan minum-minuman beralkohol sebagai penghilang stres setelah bekerja, membina persahabatan dan kesehatan. Mereka beranggapan jika sudah minum bersama sampai mabuk maka tidak ada rahasia diantara mereka sehingga akan timbul rasa saling percaya dan bersahabat. Berikut beberapa kebiasaan yang sering dilakukan terkait “kebiasaan mabuk” masyarakat Korea diantaranya (1) Pergi ke Cafe, Bar atau warung tenda untuk minum, (2) kebiasaan menggendong orang mabuk. Sebagai catatan: pemandangan “orang mabuk” di Korea sudah menjadi hal yang biasa, namun hal itu tidak menjadi alasan untuk orang Korea melakukan kelalaian dan kejahatan. Bagi mereka yang sudah mabuk tidak diperbolehkan mengendarai kendaraan, harus menggunakan jasa sopir pengganti, jika dilanggar maka pemerintah akan mengenakan sanksi yang berat.
  • Kebiasaan lainnya
Kebiasaan lainnya adalah (1) sering berucap Aigoo dan memberikan penekanan pada satu kata yang terkesan ada yang mengganjal di tenggorokan terlebih ketika dalam kondisi marah, (2) Jarang mandi di musim dingin, namun mereka tetap mencuci muka dan menggosok gigi, (3) Saat kondisi hati sedih mereka mempunyai kebiasaan pergi ke atap untuk merenung, (4) khusus untuk cowok Korea, mereka memiliki hati yang lebih lembut, perasa, romantis dan sabar.
Uraian tersebut adalah beberapa kebiasaan masyarakat Korea, semoga cukup menjadi informasi bagi anda dan semoga bermanfaat.
sumber :http://sosbud.kompasiana.com

Kebiasaan Orang Sukses

Banyak orang mengatakan bahwa setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi orang sukses dan ini memang benar. Hal ini memang benar, dan nyatanya hanya sedikit orang yang bisa memanfaatkan kesempatan tersebut sehingga akhirnya menjadi sukses dan banyak juga diantara mereka yang malah menyia-nyiakannya sehingga mereka menjalani kehidupan monoton dan biasa saja.
Kali ini Marc, penulis blog populer Marc and Angel telah mempelajari kebiasaan dari banyak orang sukses dan membuat kesimpulan ternyata mereka semua memiliki kebiasaan yang berbeda dalam menjalani hidupnya untuk meraih sebuah sukses dan berikut adalah 12 hal yang dilakukan oleh orang-orang sukses:

1. Mereka membuat dan berusaha memenuhi sebuah target S.M.A.R.T.
Orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang objektif. Mereka selalu memiliki sebuah target yang realistis dalam pikirannya. Mereka tahu apa yang mereka inginkan dan berusaha untuk mengejar hal tersebut. Untuk itu mereka biasanya membuat sebuat target S.M.A.R.T. dan berusaha mewujudkannya.
Menurut Marc, target S.M.A.R.T. adalah Specific, Measurable, Attainable, Relevant, dan Timely. Mari kita bahas satu per satu.
Spesific – target yang ingin anda capai haruslah spesifik, tentukan batasannya dan jangan sampai target yang akan dipenuhi meluas. Target yang lebih spesifik mempunyai kesempatan untuk  anda penuhi dan anda selesaikan lebih besar dibanding target yang umum.
Measurable – tidak hanya spesifik, anda juga harus membuat target tersebut dapat diukur secara logis untuk mengetahui proses dari target anda. Tanyakan kepada diri anda, seperti berapa banyak? berapa lama? Sehingga anda bisa mengetahui kapai target tersebut terpenuhi.
Attainable – anda harus membuat target yang objektif atau dengan kata lain dapat ada capai dan selesaikan atau dengan kata lain target tersebut harus realistik dan anda tahu cara menyelesaikan target tersebut.
Relevant – Target yang relevan maksudnya adalah apakah target tersebut penting dan mampu anda capai serta sesuai dengan diri anda.
Timely – Hal ini merupakan hal penting. Waktu, anda harus mempunyai sebuah deadline atau tenggat waktu dari setiap target yang anda buat. Ini akan membantu anda untuk lebih fouks kepada usaha anda sehingga dapat menyelesaikannya sebelum tenggat waktu yang ditentukan.
Jika anda ingin berhasil dan sukses, anda harus bisa membuat target anda menjadi target yang S.M.A.R.T. karena nantinya target ini akan membantu dan memberikan motivasi kepada anda untuk berusaha menyelesaikan target tersebut.
Setiap orang yang sukses atau berusaha ingin sukses harus mempunyai target dalam hidupnya. Jika target anda adalah sebuah kesuksesan, maka ukur kesuksesan tersebut, buat lebih spesifik, jadikan objektif dan relevan dan buat deadlinenya.
Mulailah dengan sebuah target kesuksesan yang kecil, jika anda seorang penjual sepatu. Tentukan berapa yang harus anda jual dalam satu hari, misalnya target anda menjual 1 pasang sepatu setiap hari. Capailah target tersebut terlebih dahulu, setelah anda berhasil tingkatkan menjadi 5 pasang. Jika berhasil lagi tingkatkan menjadi 10 pasang. Sampai akhirnya anda dapat menjual jutaan pasang sepatu setiap harinya dan menjadi seorang pengusaha sepatu yang sukses.

2. Mereka selalu berani mengambil tindakan tegas dan segera.
Perlu anda tahu, menjadi pintar tidak menentukan anda akan menjadi orang yang sukses. Hanya orang berani melakukan tindakan untuk merubah dirinya yang dapat menjadi orang sukses dan mereka memanfaatkan orang-orang pintar untuk bekerja kepada mereka.
Siapa itu Bill Gates? Dia hanyalah seorang mahasiswa yang drop out dari sekolahnya dan melakukan sebuah tindakan dengan membuat sebuah software yang akhirnya mengubah dunia ini. Hasilnya? Dia berhasil sukses dengan perusahaan Microsoft yang didirikannya,
Siapa itu Richard Branson? Dia hanyalah seorang penderita diseleksia yang dikeluarkan dari sekolahnya dan dengan berawal dari menjual majalah, akhirnya dia berhasil membangun sebuah kerajaan bisnis bernilai miliaran dollar, bernama Virgin Group.
Jadi anda hanya perlu berani membuat tindakan tegas untuk merubah hidup anda atau bahkan hidup orang lain menjadi lebih baik dan menjadi orang yang sukses. Semua pengetahuan dan kecerdasan sebenarnya tidak berguna sama sekali tanpa ada sebuah tindakan. Simpel kan?

3. Mereka fokus menjadi produktif, bukan menjadi sibuk.
Menjadi orang yang sibuk belum tentu akan membuat anda menjadi orang yang berhasil, tapi dengan menjadi orang yang produktif pastinya akan membuant anda sukses.
Work “smarter”, not harder. Mungkin ini adalah ungkapan yang tepat untuk sekarang ini. Bagaimana anda mengubah kesibukan anda menjadi sebuah produktifitas? Mudah. Tenangkan diri anda, review semua komitmen dan target yang sedang anda ingin capai.
Buatlah prioritas dari tugas-tugas anda, dan lakukan tugas tersebut satu per satu mulai dari yang terpenting. Berikan diri anda untuk beristirahat disela-sela tugas satu dengan tugas lainnya.
Ingat hasil adalah yang paling penting dibanding waktu yang anda capai untuk meraih hasi tersebut.

4. Mereka membuat keputusan yang logis dan objektif.
Kadang orang yang sukses dapat meruntuhkan semua yang telah dia bangun bertahun-tahun hanya dengan sebuah keputusan yang emosional, dimana dia sangat dipengaruhi perasaannya dalam mengambil keputusan tersebut.
Emosi atau perasaan memang memberikan sebuah warna yang berbeda dalam kehidupan kita. Emosi juga dapat membuat kita melakukan hal yang salah, terutama dalam membuat sebuah keputusan.
Satu hal yang perlu diingat adalah jangan sampai emosi anda menguasai akal dan logika anda dalam mengambil sebuah keputusan. Jika hal ini terjadi, tenangkan dulu diri anda, sampai anda dapat berpikir dengan jernih, setelah itu baru anda membuat keputusan.

5. Mereka menghindari untuk membuat segala hal menjadi sempurna.
Kesempurnaan memang menjadi tujuan setiap orang dalam menyelesaikan tugas atau target yang dicapainya. Tapi kesempurnaan itu juga membuat seseorang terlalu banyak menghabiskan waktu dan perhatian untuk membuatnya dan juga menjaganya, sampai akhirnya mereka melupakan hal lain yang seharusnya mereka lakukan.
Seorang perfeksionis sangat menyukai sebuah kesempurnaan dalam hidupnya dan mereka juga selalu sulit untuk memulai suatu hal atau bahkan menyelesaikannya. Karena pada dasarnya  mereka selalu mempertimbangkan matang-matang suatu hal sebelum mereka memulai atau menyelesaikan hal tersebut.
Ingat, untuk menjadi seorang yang sukses tidak selalu harus menjadi orang perfeksionis, anda hanya perlu berani memulai dan menyelesaikan target anda, dan berusaha memperbaiki hasil dan proses yang anda lalui agar semakin baik dan semakin baik. Lagi pula tidak ada yang sempurna di dunia ini, iya kan?

6. Mereka bekerja diluar zona nyaman mereka.
Mereka yang sudah sukses sekarang ini, karena mereka mampu bekerja atau melakukan sesuatu diluar zona nyaman mereka. Orang-orang ini berani mengambil kesempatannya untuk mengubah hidup mereka, dan juga berani untuk menerima kegagalan yang jarang bisa diterima oleh orang-orang yang berada di zona nyaman.
Jika anda merasa hidup anda sekarang ini cukup membahagiakan dan terjamin, maka saat ini anda berada di zona nyaman. Untuk menjadi orang yang sukses, anda harus berani keluar dari zona tersebut dan melakukan sebuah tindakan perubahan serta menerima resiko sebuah kegagalan.
Perlu diingat, orang yang sukses adalah orang yang mampu menerima sebuah kegagalan yang mereka hadapi dan bangkit kembali untuk mewujudkan impiannya.

7. Mereka menjadikan sesuatu lebih sederhana
Leonardo da Vinci pernah mengatakan “Simplicity is the ultimate sophistication.” artinya kesederhanaan adalah sebuah kesempurnaan. Sesuatu yang sederhana dan simple tidak berarti berkualitas buruk, kadang hal tersebut memberikan manfaat yang berguna bagi setiap orang.
Di jaman modern ini, informasi sangat cepat bergerak dan muncul banyak inovasi yang tiada batasnya. Sayangnya hal ini membuat sebuah komplikasi, kesulitan dan juga konflik kebingungan.
Orang yang saat ini telah meraih kesuksesan berusaha selalu membuat sesuatu menjadi sesederhana mungkin sehingga mudah dimengerti dan juga dipahami.
Kita bisa mengambil contoh dari Google, dan melihat bagaimana mereka membuat mesin pencarinya begitu sederhana dan simpel dengan hanya menampilkan logo dan kotak pencari didalamnya, tanpa adanya hal-hal lain yang tidak perlu. Namun kesederhanaan tersebut, membuat Google menjadi lebih mudah digunakan, sehingga pada akhirnya perusahaan ini mampu menjadi perusahaan internet terbesar di dunia.

8. Mereka berfokus membuat sesuatu yang kecil dengan pengembangan tanpa henti.
Mulailah dengan suatu perubahan yang kecil, dengan mimpi yang besar. Tidak ada seorang pun yang mampu membuat hal besar langsung dalam sekejap mata. Semua itu dimulai dari sesuatu yang kecil dengan pengembangan tanpa henti, karena jika terus dikembangkan hal yang kecil juga lama-lama bisa menjadi besar.
Jika anda mulai dengan hal yang kecil, anda tidak harus membutuhkan banyak motivasi dan sumber-sumber untuk menciptakan hal tersebut. Setelah hal yang kecil tersebut tercipta, mulai kembangkan dan terus kembangkan sampai lama-kelamaan hal tersebut menjadi sebuah hal yang besar dan dapat mengubah orang-orang di dunia.
Lihat bagaimana Facebook memulai, dari hanya jejaring sosial kecil untuk mahasiswa, sampai akhirnya menjadi jejaring sosial yang telah memiliki 1 miliar pengguna di seluruh dunia. Atau pengusaha Bob Sadino, yang memulai usahanya dari berjualan telur keliling, sampai akhirnya dia berhasil mengelola jaringan ritel makanan Kem Chicks yang tersebar dimana-mana.

9. Mereka selalu mengukur dan melihat proses dari target mereka.
Orang-orang yang sukses tidak hanya bekerja di bisnis mereka, tapi mereka juga bekerja dalam bisnisnya. Mereka selalu mengevaluasi apa yang mereka telah lakukan. Mereka juga mengukur posisi mereka dengan target yang akan mereka capai dan berusaha mengetahui bagaimana cara meng-improve-nya.
Anda tidak dapat mengontrol apa yang anda tidak ukur dan ketahui. Jika anda mampu melihat dimana posisi anda saat ini, anda bisa memutuskan apakah cara anda sudah benar atau anda berada di jalan yang salah. Dengan begitu anda dapat memperbaiki cara anda dalam mencapai target tersebut.
Coba ukur setiap tindakan yang anda lakukan, catat proses tersebut agar anda dapat mengingatnya. Lalu tetapkan target yang ingin anda capai dan ukur apakah anda sudah mencapai target tersebut atau belum. Jika belum, pastinya ada sesuatu yang salah yang anda lakukan dan anda harus memperbaikinya agar anda mampu mencapai target tersebut.

10. Mereka berkonsentrasi kepada hal yang positif dan juga belajar dari kesalahan mereka.
Orang-orang sukses adalah orang-orang yang mampu berpikir positif dan berkonsentrasi pada hal positif tersebut. Mereka tahu kepositifan mereka mampu membawa mereka kepada sebuah kesuksesan.
Kehidupan ini selalu mencoba menguji anda apakah anda akan terus berpikir positif atau malah berpikir negatif. Ujian itu adalah kegagalan. Jika anda berpikir positif, anda akan melihat kegagalan tersebut adalah sebuah kesempatan dan sebaliknya jika anda berpikir negatif, anda akan melihat kegagalan adalah akhir dari semuanya.
Belajarlah dari kegagalan dan jadikan itu batu loncatan anda untuk maju lebih jauh lagi. Jangan sampai pikiran negatif menguasai anda dan melumpuhkan diri anda untuk menjadi orang sukses.

11. Mereka menghabiskan waktu dengan orang-orang yang benar.
Pernahkah anda melihat seorang direktur dari sebuah perusahaan multinasional bergaul dengan preman? Tentunya tidak. Dia pastinya akan bergaul dengan orang-orang profesional dan ahli.
Orang-orang sukses selalu menghabiskan waktu mereka untuk bergaul dan berkomunikasi dengan orang-orang yang sama dengan mereka, mampu mendukung mereka dan juga satu bidang dengan mereka. Mereka membuat sebuah ikatan sosial yang dapat memunculkan energi baru bagi mereka dan membuat mereka mampu meraih target mereka.
Sebenarnya sangat sederhana, pergaulan anda akan menentukan menjadi apakah anda. Jika bergaul dengan orang-orang yang salah, anda akan mendapat energi negatif yang akan membuat anda menjadi negatif, begitu juga sebaliknya. Pastikan anda berhubungan dengan orang yang mampu mendukung anda untuk mencapai apa yang ingin anda raih.

12. Mereka berusaha menyeimbangkan kehidupan mereka.
Kadang ada orang yang berhasil membuat sukses bisnisnya dan memiliki banyak uang, namun disisi lain dia tidak bahagia karena tidak memiliki cinta dalam dirinya dan membuatnya kesepian. Atau seorang yang sangat bahagia karena dikelilingi orang yang mampu mengasihinya, tapi sayangnya orang tersebut harus bekerja keras untuk mendapatkan uang.
Jangan sampai anda terjebak dalam hal ini. Pastikan hidup anda seimbang baik untuk bisnis, sosial, keluarga dan cinta. Jika anda terlalu berfokus kepada bisnis anda, pada akhirnya anda akan menyesal karena hal tersebut. Berikan waktu kepada diri anda untuk menikmati hal-hal lain yang harus anda rasakan, jangan sampai uang membutakan pikiran anda.
Keseimbangan ini juga membantu diri anda untuk lebih bahagia dalam hidup, karena satu hal yang pasti orang sukses adalah orang yang mampu membuat dirinya bahagia dalam segala aspek hidupnya.

10 Kebiasaan Baik Orang Jepang yang Membuat Mereka Maju


Mendengar kata ‘Jepang’ pasti yang tersirat adalah kemajuan dan ilmu teknologinya yang maju. Walau pada tahun 1945 Jepang hancur lebur oleh kedahsyatan Bom Atom tidak jauh dengan Kemerdekaan Indonesia, Saat ini Jepang sudah menjadi negara yang sangat maju dan canggih. Berbeda sekali dengan Indonesia yang masih banyak pejabat yang justru berebut kekuasaan dan korupsi.
Keberhasilan Jepang bukan tanpa kerja keras karena Jepang di bangun dengan pondasi yang sangat baik tidak hanya masyarakatnya tapi juga pejabat-pejabat negaranya yang serius untuk mengurus negara.
Berikut ini merupakan kisah dari seorang bloger Indonesia yang bekerja di jepang yang mencatat tentang 10 Kebiasaan Orang Jepang Yang Menjadikan Jepang menjadi Negara yang sangat maju:
1. Budaya Baca
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca.
Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb).
Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.
2. Malu
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas.
Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.
3. Hidup Hemat
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30.
Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.
4. Loyalitas
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.
5. Inovasi
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu.
Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk.
Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.
6. Pantang Menyerah
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner.
Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia.
Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo . Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen) .
Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya.
Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan saya akan kupas lebih jauh tentang ini.
7. Kerja Keras
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun).
Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.
8. Kerjasama Kelompok
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang.
Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok” . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.
9. Mandiri
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak Orang Indonesia yang bekerja di Jepang yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya.
Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.
10. Jaga Tradisi & Menghormati Orang Tua
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini.
Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.
Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena “hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang.
Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.
Sumber: Duniaperpustakaan

Dampak Positif & Negatif Situs Jejaring Sosial dilihat dari Segi Sosial, Budaya dan Hukum


DAMPAK POSITIF & NEGATIF SITUS JEJARING SOSIAL


Author : Zukhria Budi Ramadhani (153070363)


 
Situs Jejaring Sosial merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. [10] Hubungan antara perangkat mobile dan halaman web internet melalui "jaringan sosial" telah menjadi standar dalam komunikasi digital. Awal mula situs jejaring sosial ini muncul pada tahun 1997 dengan beberapa situs yang lahir berbasiskan kepercayaan setelah itu kejayaan situs jejaring sosial mulai diminati mulai dari tahun 2000-an serta 2004 muncul situs pertemanan bernama Friendster lanjut ke tahun-tahun berikutnya tahun 2005 dan seterusnya muncul situs-situs seperti MySpace, Facebook, Twitter dan lain-lain. Zaman semakin canggih karena teknologi yang selalu diperbaharui, segala sesuatu saat ini lebih mudah dilakukan. Selain dampak positif banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari jejaring sosial.



Saat ini perkembangan aplikasi media sosial seperti Facebook, Twitter dll,mengalami perkembangan yang sangat pesat baik di kalangan remaja maupun anak-anak.Sebagai aplikasi media sosial hal ini tentu saja membawa banyak dampak baru dalam perkembangan remaja dan anak-anak, baik dampak negatif maupun positif. Dampak positif media sosial dalam perkembangan IT sebenarnya membawa banyak keuntungan, misalnya saja memudahkan dalam hal komunikasi, mencari dan mengakses informasi.Namun di selain itu hal ini juga membawa hal negatif bagi para anak-anak dan remaja yangsalah dalam penggunaan fungsinya tersebut.Dalam hal ini kita sebagai pengguna media sosialharus lebih jeli dalam hal menggunakan fungsi dari media sosial tersebut.

Facebook, twitter dan situs jejaring sosial yang lainnya saat ini merupakan aplikasi teknologi yang sedang digemari kalangan remaja termasuk juga anak-anak. Dengan situs jejaring ini kita dapat memperluas pertemanan baik secara kekerabatan maupun dengan masyarakat luas, bukan hanya dalam ruang lingkup lingkungan tempat tinggal saja tetapi dari berbagai macam kalangan, lingkungan maupun status sosial. Hal tersebut menjadi suatu keharusan bagi remaja untuk memilikinya.
Dengan adanya hal tersebut situs jejaring sosial ini mengakibatkan dampak yang positif maupun negatif. Dampak positif dari jejaring sosial diantaranya sebagai sarana untuk mempromosikan iklan yang belakangan ini disebut dengan jual beli online, ada juga yang membuat grup atau komunitas untuk bertukar informasi dan juga memperluas pertemanan. Selain itu jejaring sosial juga dapat mempertemukan tali persaudaraan yang sudah lama tidak bertemu atau sempat putus.
Dampak negatif jejaring sosial bagi remaja dan anak-anak adalah dengan situs jejaring sosial yang mereka akan merasa kecanduan dan tidak mengenal waktu karena mereka harus update terhadap situs jejaring sosial yang mereka miliki. Belakangan ini marak kasus penculikan terhadap gadis remaja setelah berkenalan lewat jejaring sosial, ada pula yang melarikan diri atau kabur dari rumah setelah berkomunikasi dengan teman jejaring sosialnya. Dampak negatif situs jejaring sosial juga nampak dalam perubahan sikap yang ditunjukan setelah remaja tersebut kecanduan jejaring sosial diantaranya mereka menjadi malas karena terlalu asyik dengan jejaring sosial mereka, mereka juga lupa akan kewajiban mereka sebagai pelajar. Selain itu mereka juga akan bersikap egois, tidak peduli dengan lingkungan sekitar karena waktu yang mereka miliki dihabiskan untuk internet.
 




Dengan berkembangnya dunia teknologi, saat ini banyak situs-situs jejaring sosial yang menyedot perhatian banyak massa. Sebut saja Facebook dan Twitter yang belakangan ini sangat digandrungi anak kecil, remaja maupun dewasa. Sudah dapat dipastikan situs jejaring sosial ini memiliki dampak positif dan negatif bagi penggunanya itu sendiri. Pemanfaatan internet akhir – akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Media internet tidak lagi hanya sekedar menjadi media berkomunikasi semata, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis, industry, pendidikan dan pergaulan social. Khusus mengenai jejaring social atau pertemanan melalui dunia internet, atau lebih dikenal dengan social network pertumbuhannya sangat mencengangkan.
 
Dunia telah berubah dan akan terus berubah, jarak antar daerah bahkan antar Negara telah semakin dekat. Beberapa puluh tahun lalu kita sempat takjub dengan televisi yang bisa membagi informasi gambar bergerak ke seluruh pelosok negeri. Kini zaman telah berubah setiap orang bisa berbagi gambar bergerak kepada yang lainya, setiap orang bisa berbicara dan saling melihat lawan bicaranya secara langsung dimanapun ia berada.
Teknologi informasi yang berbasis internet telah berkembang pesat di indnesia, produk berbasis internet yang paling di gemari saat ini adalah situs jejaring social berupa facebook dan twitter. Dengan layanan situs jejaring sosial ini kita dapat berkomunikasi dengan teman-teman baru maupun lama dari belahan dunia manapun.
Arus perkembangan teknologi ini bagaimana pun tak akan bisa kita bendung, sebagian besar anak dan remaja saat ini telah familiar dengan berbagai situs jejaring sosial tersebut, tidak saja anak dan remaja kota, bahkan anak-anak di pedesaan pun kini telah berangsur-angsur mulai menggunakan jejaring sosial tersebut.
Berkembang pesatnya situs jejaring sosial tersebut tentu saja punya dampak positif dan juga negatif, oleh karena itu pentig untuk di buat suatu sistem pengawasan dan bimbingan bagi mereka agar dampak negatif nya dapat di hindari dan dampak positif nya semakin di rasakan.
Tugas mengawasi dan membimbing itu tentu saja bukan tugas guru di sekolah semata, orang tualah yang seharusnya berperan dalam pengawasan dan bimbingan bagi anak-anaknya. Untuk pedoman pengawasan tersebut tentu saja para orang tua dan para anak dan remaja itu sendiri mengetahui apa saja dampak positif dan negatif situs jejaring sosial tersebut. Untuk itu di bawah ini akan saya sebutkan beberapa dampak negatif dan positif pemanfaatan situs jejaring social tersebut.
A .Dampak positif jejaring soial
·         Anak dan remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan social yang sangat di butuhkan di zaman digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar bagaimana cara beradaptasi,bersosialisai dengan public dan mengelola jaringan pertemanan
·         Memperluas jaringan pertemanan, anak dan remaja akan menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian besar diantaranya belum pernah mereka temui secara langsung.
·          Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
·          Situs jejaring social membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati, misalnya memberi perhatian saat ada teman mereka yang ulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
·         Internet sebagai media komunikasi : merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia
·         Media pertukaran data : dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web : jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
·          Media untuk mencari informasi atau data : perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
·         Kemudahan memperoleh informasi : kemudahan untuk memperoleh informasi yang ada di internet banyak membantu manusia sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi. Selain itu internet juga bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
·         Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan : Dengan kemudahan ini, membuat kita tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan karena dapat di lakukan lewat internet.
B. Dampak Negatif jejaring sosial
·         Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk beluk berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti bahas tubuh dan nada suara, menjadi berkurang.
·         Situs jejaring social akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kurang berempati di dunia nyata.
·         Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di jejaring social. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit membedakan anatara berkomunikasi di situs jejaring social dan dunia nyata. Hal ini tentunya akan mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan tata bahasa.
·          Situs jejaring social adalah lahan subur bagi predator untuk melakukan kejahatan. Kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru di kenal anak kita di internet, menggunakan jati diri yang sesungguhnya.
·         Pornografi : Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen browser melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home page yang dapat di akses. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
·         Penipuan : Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.
·         Carding : Karena sifatnya yang real time (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
·         Perjudian : Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.


Dampaknya terhadap sosial dan budaya :
 Akibat kemajuan Teknologi bisa kita lihat :
1.Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol. Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri , dan berbagai jabatan penting lainnya.
2.Meningkatnya rasa percaya diri. Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
3.Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin , tekun dan pekerja keras
Meskipun demikian,
Kemajuan Teknologi akan berpengaruh Negatif pada aspek budaya:
1.Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
2.Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibatnya bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
3.Pola interaksi antar manusia yang berubah kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC) , internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (WARNET) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer.  Melalui    program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.

Dilihat dari segi hukum :
Dampak Negatif Internet

1. Cybercrime Adalah kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana internet di dunia maya yang bersifat.
• Melintasi batas Negara
• Perbuatan dilakukan secara illegal
• Kerugian sangat besar
• Sulit pembuktian secara hukum
Bentuk-bentuk cybercrime sebagai berikut :
  • Hacking – Usaha memasuki sebuah jaringan dengan maksud mengeksplorasi atupun mencari kelemahan system jaringan.
  • Cracking – Usaha memasuki secara illegal sebuah jaringan dengan maksud mencuri, mengubah atau menghancurkan file yang di simpan padap jaringan tersebut.
2. Parnografi
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan parnografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen ‘browser’ melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
3. Violence And Gore
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.
4. Penipuan
Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.
 sehingga pembuktian secara hukum agak sulit di tindak, karena para pelaku kejahatan dalam internet bisa berada dimana saja.

Para pelajar yang baru mengenal internet biasanya menggunakan fasilitas ini untuk mencari hal yang aneh-aneh. Seperti gambar-gambar yang tidak senonoh, atau video-video aneh yang bersifat “asusila” lainnya yang dapat mempengaruhi jiwa dan kepribadian dari siswa itu sendiri, sehingga siswa terpengaruh dan mengganggu konsentrasinya terhadap proses pembelajaran disekolah, namun demikian tidak semua siswa melakukan hal yang demikian, hanya segelintir pelajar yang usil saja yang dapat melakukannya karena kurang memiliki rasa tanggungjawab terhadap diri pribadi dan sekitarnya, namun pada umumnya internet digunakan oleh setiap pelajar untuk mencari atau mendapatkan informasi.
Hal ini dapat menjadi sebuah motivator terhadap pelajar untuk terus berkembang dan juga dapat berfungsi sebagai penghancur (generasi muda), remaja adalah makhluk yang rentan terhadap perubahan disekitarnya, dia akan mengikuti hal yang paling dominan yang berada didekatnya jadi kemungkinan terjadinya perubahan yang drastis dalam masa-masa remaja akan mendorong kearah mana remaja itu akan berjalan, kearah positif atau negative tergantung dari mana di memulai.
Remaja yang kesehariannya bergaul dengan internet akan lebih tanggap terhadap perubahan informasi disekitarnya karena ia terbiasa dan lebih mengetahui tentang informasi-informasi tersebut sehingga dia lebih daripada yang lainnya. Tetapi selain itu, remaja yang memiliki kecenderungan pada hal yang negatif justru sebaliknya, dia akan nampak pasif karena hanya diperbudak oleh kemudahan dan kayaan informasi dari internet tersebut.